Rangkaian kereta Yamanote line (sumber : unsplash.com)

Setelah sebelumnya membuat daftar 20 Tempat Wisata recommended di Tokyo, pada kesempatan kali ini kami kembali membuat artikel panduan wisata di ibu kota Jepang tersebut. Kali ini kami akan menyigi tempat-tempat favorit di Tokyo dengan berpatokan pada jalur kereta Yamanote line. Jalur ini merupakan jalur kereta api tersibuk di Jepang – dengan jumlah penumpang per hari mencapai 3,6 juta orang – yang dibangun melingkar melintasi kawasan urban utama kota tersebut. Seperti diketahui, Tokyo merupakan metropolitan terbesar di dunia dengan populasi mencapai 40 juta jiwa. Saking besarnya Tokyo, wisatawan yang baru pertama kali datang kesini, sering kebingungan ketika hendak memilih tempat bermalam serta tempat-tempat yang akan dikunjungi. Nah artikel kali ini, didedikasikan kepada Anda para first traveler, yang masih galau dalam menentukan lokasi penginapan serta spot-spot menarik yang bakal dikunjungi.

Oiya, kenapa untuk memahami Tokyo kita harus berpatokan pada Yamanote line? Karena bagi para pelancong, cara tercepat dan terhemat berpergian di kota ini adalah dengan menggunakan kereta api. Apalagi lagi kalau Anda berpergian bersama anak-anak ataupun orang tua, kereta di Tokyo merupakan opsi terbaik. Asal jangan berpergian di jam-jam sibuk (pagi dan sore hari), naik kereta di Tokyo sangatlah menyenangkan. Tapi bukannya lebih nyaman naik taksi? Betul, taksi merupakan moda transportasi ternyaman. Namun disana ongkosnya super duper mahal. Terlebih kalau Anda pergi secara berombongan, pasti tak cukup dengan satu taksi. Kalau bus bagaimana? Naik bus tak senyaman naik kereta. Selain karena macet, intensitas bus disana tak serapat kereta api. Nah, jalur Yamanote line berada di tengah kota. Ibaratnya seperti jantungnya kota Tokyo. Sehingga keberadaannya begitu penting, terutama bagi para wisatawan.

Kalau Anda melihat peta jaringan kereta api di Tokyo, maka terlihat seperti sarang laba-laba. Ruwet sekali. Sebagai informasi, saat ini sistem kereta api di Greater Tokyo dilayani oleh 49 lintasan/jalur, dimana 36 lintasannya dikelola oleh East Japan Railway Company atau yang dikenal dengan JR East. Salah satu lintasan yang dilayani JR East adalah Yamanote line. Dengan panjang lintasan mencapai 4.715 kilometer, jaringan kereta api di Tokyo memiliki 2.210 stasiun. Buat Anda yang tak terbiasa membaca peta, maka ini akan begitu menyulitkan. Kalau gak percaya, coba saja lihat peta di bawah ini :

Membingungkan kan? Nah, untuk mempermudah memahami jalur kereta di Tokyo, Anda cukup berfokus pada jalur lingkar di bagian tengah saja. Kelihatan kan? Ya, jalur itu adalah Yamanote line. Kalau peta tersebut disederhanakan, jadinya seperti ini :

Atau versi “Kids Kiddle” seperti ini :

Gimana? Sekarang agak terlihat kan, dan jadi lebih simpel.

Selain terletak di pusat kota, jalur Yamanote line juga melewati sentra ekonomi serta sebagian besar urban-hub kota Tokyo. Di tempat-tempat tersebut, ada banyak sekali supermarket, resto, toko, hotel, serta tempat-tempat menarik yang bisa Anda kunjungi. Di beberapa stasiun, ada juga percabangan jalur yang terhubung ke kawasan urban lainnya, serta yang ke luar kota. Dari 30 stasiun di jalur tersebut, ada lima stasiun besar yang bisa menjadi patokan Anda untuk mencari tempat penginapan, yakni Shibuya, Shinjuku, Ikebukuro, Ueno, dan Tokyo.

Bagi Anda yang suka keramaian, Shinjuku adalah tempat yang paling populer. Disini juga merupakan stasiun perhentian kereta api dari kawasan wisata di sekitar Tokyo. Kalau Anda hendak melanjutkan liburan ke Kawaguchiko atau Hakone, menginap di Shinjuku adalah pilihan yang tepat. Buat Anda yang menyukai korea-koreaan, disini juga ada Koreatown yang terletak di Shin Okubo. Kira-kira 150 meter dari Stasiun Shin Okubo, ada pula beberapa toko grosir muslim yang menjual makanan halal. Mencari makanan Indonesia juga gak susah-susah amat kok disini. Sebab di Shinjuku ada beberapa resto Indonesia yang cukup ramai, seperti Monggo Moro, Plataran, Bintang Bali, dan Cinta Jawa. Kawasan ini juga memiliki taman yang menarik, yang dinamai Shinjuku Gyoen. Taman yang memiliki sekitar 1.500 pohon sakura itu, terletak di sebelah timur Stasiun Shinjuku. Tak jauh dari taman tersebut, Anda bisa menjumpai kuil Hanazono. Dan sebuah gang yang cukup populer : Golden Gai. Satu lagi lorong yang menjadi pilihan tempat makan para budget traveler adalah Omoide Yokocho. Ini berada di sisi utara Stasiun Shinjuku. Kalau Anda ingin melihat Tokyo dari ketinggian, maka Tokyo Metropolitan Government Building adalah pilihan terbaik. Sebab disini kita tak dikenakan tiket alias gratis. Ya, lumayan lah, bisa berhemat 250 ribuan, tenimbang naik Shibuya Sky atau Tokyo Skytree.  

Tempat kedua di bagian barat Tokyo yang juga cukup favorit adalah Shibuya. Namun area Shibuya tak seluas Shinjuku. Selain terdapat Shibuya Scramble Crossing : tempat penyeberangan orang yang super sibuk, disini juga hadir toko oleh-oleh favorit orang Indonesia : Mega Don Quijote. Toko ini terletak sekitar 150 meter arah barat laut Scramble Crossing. Disini Anda bisa membeli aneka pernak-pernik, dari gantungan kunci, magnet kulkas, stiker-stiker lucu, kosmetik, hingga makanan ringan. Kalau Anda melakukan pembelian lebih dari ¥ 5.000, maka bisa pula mendapatkan potongan berupa pembebasan pajak. Tapi ingat! barang-barang yang beroleh tax free, baru bisa dibuka/dipakai setelah tiba di Indonesia. Tak jauh dari Shibuya, kira-kira 1,5 kilometer ke arah utara, Anda akan menjumpai kawasan Harajuku. Disini Anda akan bersua muda-mudi yang sok edgy, yang berpakaian seenaknya, diluar pakem anak-anak muda kebanyakan. Nah, biasanya mereka berkumpul di Takeshita Street, yang terletak di sebelah timur Stasiun Harajuku. Kalau Anda gak berminat untuk nongkrong dan nyobain street food disini, langsung aja cuss ke Kuil Meiji. Ini adalah kuil Shinto yang dibangun pada Dinasti Meiji yang berada di tengah-tengah Yoyogi Park.

Yamanote line melintasi Shinjuku

Satu lagi urban centre yang berada di bagian barat Tokyo adalah Ikebukuro. Kawasan ini boleh dibilang tak se-favorit main attractions lainnya seperti Shinjuku, Shibuya, atau Asakusa. Letaknya yang agak ke utara, membuat kawasan ini tak begitu menarik. Mereka yang memilih opsi disini, biasanya karena hendak memilih hotel-hotel yang budget friendly. Kalau Anda tiba/pulang lewat Narita, maka bermalam di Ikebukuro bukan sebuah keputusan yang salah. Sebab kereta Keisei Skyliner berhenti di Stasiun Nippori yang tak jauh dari sini. Tapi kalau Anda tiba/pulang melalui Haneda, maka Ikebukuro terlalu jauh. Buat Anda yang tak suka keramaian, beberapa neighborhood seperti Sugamo atau Otsuka, menawarkan lingkungan yang cukup kalem. Kalau nginap disini, jangan lewatkan pusat perbelanjaan Sunshine City. Sebab disana ada Pokemon Center yang menjual 1.025 jenis spesies anime rekaan Satoshi Tajiri tersebut. Di lantai tertinggi, Anda bisa melihat pemandangan kota Tokyo dengan harga tiket yang lebih terjangkau (sekitar Rp 80.000).

Setelah melihat-lihat keadaan Tokyo bagian barat, sekarang kita beralih ke sisi timur kota tersebut. Disini yang paling favorit adalah Ueno. Sebab kawasan itu tak jauh dari Akihabara dan Asakusa, dua kawasan yang menjadi magnet para wisatawan. Selain itu, kereta Keisei Skyliner dari Bandara Narita juga berhenti di stasiun ini. Di sekitar Ueno, banyak tempat-tempat menarik yang wajib dikunjungi. Diantaranya Ueno Zoo yang terletak di tengah-tengah Ueno Park, Tokyo National Museum, serta deretan toko animasi di Akihabara. Akihabara boleh dibilang sebagai ibu kotanya para otaku. Sebab disini banyak sekali toko-toko yang menjual aksesoris serta gim terkait anime, manga, dan kostum cosplay kartun Jepang. Berbeda dengan Akihabara yang begitu gemerlap, di Asakusa suasananya agak sedikit tenang. Disini kita dapat membeli snack-snack Jepang yang unik, seperti ningyoyaki, dorayaki, dan agemanju. Di Nakamise Street ada sekitar 90 toko yang menjual aneka pernak-pernik berupa kerajinan tangan, kue, dan pakaian yang bisa dijadikan buah tangan. Ke Asakusa tak lengkap jika tak berfoto-foto di Senso-ji, sebuah kuil Budha yang menjadi awal mula kota Tokyo. Di sebelah kuil tersebut terdapat pula pagoda lima lantai yang juga menjadi ikon kota Tokyo. Sumida Park yang terletak tak jauh dari Senso-ji, juga merupakan tempat perhentian para pelancong. Disana biasanya mereka berfoto-foto dengan berlatarkan Sungai Sumida dan Tokyo Skytree.

Lokasi penginapan lainnya yang juga banyak dipilih para pelancong adalah di sekitar Stasiun Tokyo. Kalau Anda ingin melanjutkan perjalanan ke Osaka, Hokkaido, atau Kyoto, maka bermalam disini cukuplah menguntungkan. Karena sebagian besar kereta luar kota, berangkat dari stasiun ini. Kalau di Jakarta, ini seperti di area Gambir, Jakarta Pusat. Beberapa kawasan yang bisa menjadi pilihan untuk bermalam disini antara lain Hatchobori dan Ginza. Agaknya penginapan di kawasan ini memiliki rate yang sedikit mahal. Terlebih di area Ginza, dimana hotel-hotel bintang lima bertaburan bak cendawan di musim hujan. Kalau Anda ingin berbelanja barang-barang branded, menginap di kawasan ini memanglah sesuai. Sebab disini berjajar toko-toko barang hi-end. Di Chuo-dori Avenue — jalan yang merupakan pusatnya Ginza — hadir beberapa toko merek ternama, diantaranya Longchamp, Ferragamo, Dior, Celine, Fendi, Prada, Zara, dan Uniqlo. Selain Ginza, beberapa spot yang menarik untuk disambangi ialah Marunouchi Square dan Imperial Palace. Imperial Palace merupakan istana kaisar Jepang yang terletak di tengah-tengah taman seluas 115 hektar. Taman ini memiliki beberapa pintu masuk dan bisa dijangkau dari beberapa stasiun kereta.

Tinggalkan komentar