Archive for the ‘Motivasi’ Category


Mesjid Roma

Ada sebuah hadis yang begitu menggoda dan menggetarkan pikiran saya. Perkataan Rasulullah SAW tentang adanya kepastian akan kejayaan umat Muslim di masa mendatang. Hadis itu dengan gamblang mengatakan bahwa suatu ketika nanti kaum Muslimin akan menaklukan dua kota penting dunia, Konstantinopel dan Roma. Mengapa hadis itu begitu menggoda? Pertama, karena tak pernah ada seseorang pun yang dapat memastikan apa yang akan diraih oleh umatnya di masa mendatang secara terperinci seperti halnya Muhammad SAW. Tidak Ibrahim Alaihissalam, tidak Musa Alaihissalam, ataupun Isa Alaihissalam. Yang kedua, dan ini yang semakin mempertebal keimanan saya, karena separuh janji dalam hadis tersebut telah terbukti.

Bagi masyarakat Muslim di abad ke-7, perkataan itu (mungkin) agak mencengangkan. Bagaimana mungkin, sebuah masyarakat gurun yang terbelakang nantinya akan menaklukan dua ibu kota kerajaan besar yang perkasa. Tapi itulah Muhammad SAW, yang mampu memberikan kepastian bagi umatnya. Sehingga hadis itu tetap hidup di tengah orang-orang yang beriman dan memotivasi mereka hingga detik ini.

(lebih…)

Iklan

Lehman Brothers

Lehman Brothers

Tempo hari pengalaman menarik saya dapatkan. Sebuah cerita yang mengingatkan saya, bahwa sebuah keikhlasan sangat diperlukan dalam hidup ini. Cerita itu datang bukan dari motivator ulung atau pak kyai, tapi dari seorang rakyat terpinggirkan : tukang ojek. Begini ceritanya; hari menunjukkan pukul 7.50, 10 menit menjelang waktu saya masuk kantor. Kopaja, jelaslah pilihan yang salah untuk cepat tiba di kantor. Memilih Kopaja bisa-bisa telat lagi. Naik taksi, oh no… Mahalnya ongkos taksi, tak cukup untuk karyawan kecil macam saya. Tak ada pilihan lain, selain memilih ojek untuk sampai sebelum jam 8.00 di kantor.

Panas yang mulai meninggi di downtown kota Jakarta, plus kondisi lalu lintas yang cukup semrawut, tak membuat wajah ini absen mengumbar senyum. Senyum pagi itu, saya tumburkan ke seseorang tukang ojek setengah baya. Senyum tipis dari pengojek itulah, yang membuat saya membalas senyum. Setelah itu, tawar menawar pun terjadi diantara kami. “Bang, Komdak sepuluh ribu ya?” Tanya saya pada pengojek tersebut. Tawaran saya pun langsung di iyakannya. Setelah tawaran kepada dua tukang ojek sebelumnya, ditolak mentah-mentah. Tanpa ba bi bu, si pengojek ramah itu langsung menancap motor bebek bututnya.

(lebih…)


Bill Gates dan Paul Allen, dua orang yang melahirkan Microsoft Windows

Beberapa kelompok mahasiswa dan aktivis, belakangan ini sering melontarkan pernyataan bahwa sistem neo-liberalisme yang dianut oleh pemerintah kita, makin memperlebar jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin. Hal ini tercermin dari realita kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Dimana kalangan jetset nan berduit, yang barang tentu sudah hidup mapan, semakin hari semakin kaya saja hidupnya. Sedangkan kaum papa yang kurang beruntung, semakin hari semakin susah dan terhimpit. Singkatnya, si kaya makin kaya dan yang miskin semakin miskin.

Seorang motivator pernah berkata kepada saya, bahwa kondisi tersebut sebenarnya adalah hukum Tuhan yang berlaku bagi seluruh manusia. Sesaat saya sempat berpikir, mengapa sang motivator berkesimpulan seperti itu. Sebegitu kejamkah Tuhan, sehingga tak berpihak kepada kaum papa. Dari hasil penjelasannya ia berujar, bahwa kaum kaya yang sudah mapan, dari hari ke hari semakin menajamkan kemampuannya, semakin meningkatkan pengetahuannya, dan semakin memperluas jaringannya. Sementara si miskin dari hari ke hari tanpa disadari malah sering melakukan tindakan-tindakan yang memiskinkan dirinya.

(lebih…)