Perkembangan industri musik di Indonesia, tentu tak lepas dari berkembangnya industri musik di berbagai daerah. Salah satu daerah yang cukup menggeliat adalah Sumatera Barat. Majalah Tempo dalam laporannya yang berjudul “Geliat Rekaman Pop Minang” mencatat, bahwa ada lebih dari 26 produser di ranah Minang, yang hampir seluruhnya memiliki studio rekaman sendiri. Sebagian besar studio-studio tersebut berada di Kota Padang dan Bukittinggi. Selain digunakan oleh perusahaan rekaman Sumatera Barat, studio-studio ini juga disewakan kepada produser asal Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, dan Sumatera Selatan. Mereka memilih rekaman di Padang, karena dinilai lebih murah tenimbang di Jakarta. Tak hanya artis-artis Sumatera, penyanyi ibu kota seperti Obbie Mesakh dan Edi Silitonga-pun juga pernah merekam albumnya disini.
Dibandingkan dengan daerah lain – diluar Jakarta tentunya — industri musik di ranah Minang boleh dibilang paling kondusif. Selain banyaknya produser yang mau mengorbitkan seniman-seniman lokal, talenta musik yang lahir dari bumi Minang-pun juga tak putus-putus. Mulai dari Orkes Gumarang, Kumbang Tjari, hingga penyanyi seperti Oslan Husein, Tiar Ramon, Elly Kasim, Zalmon, Ajo Andre, Ratu Sikumbang, Rayola, Ipank, sampai si Upiak Isil. Selain penyanyi, pencipta lagu dan aransmen musik-pun juga banyak bermunculan. Beberapa penyanyi malah ada yang multi-talenta, menjadi vokalis sekaligus pembuat syair dan aransmen. Faktor lainnya yang membuat industri musik di Minangkabau tetap bergairah karena pasarnya yang cukup massif. Terutama para perantau yang tersebar di kota-kota besar di seantero Indonesia, Malaysia, hingga Australia.