
Raja Ampat, Papua Barat (sumber : zonalibur.com)
“Pariwisata di Indonesia butuh orang-orang kreatif”, begitu kalimat yang selalu didengungkan oleh Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2011-2014. Sapta memang telah banyak menelurkan ide-ide cemerlang untuk kemajuan pariwisata Indonesia. Bahkan pada masa itu, orang mengira justru dialah yang menjadi Menteri Pariwisata — bukan Mari Elka Pangestu. Sapta memang merupakan mastermind di balik serangkaian acara pariwisata di awal dekade ini. Sebutlah misalnya Sabang Jazz Festival, Festival Danau Toba, Tour de Singkarak, Musi Triboatton, Jakarta Marathon, dan Festival Maluku Kihara, yang merupakan hasil kontemplasi beliau dengan para pegiat ekonomi kreatif lainnya.
Dalam setiap even yang diselenggarakan, ia tak hanya sekedar menjadi pimpinan proyek. Namun juga ikut mengemas acara dan memasarkannya hingga ke mancanegara. Pada even “Tour de Singkarak” misalnya, dari tahun ke tahun Sapta berhasil menambah keikutsertaan para pebalap sepeda dari luar. Untuk meningkatkan kualitas perlombaan, ia juga mengundang “Amaury Sport Organisation” yang telah berhasil menyelenggarakan “Tour de France” di Perancis. Begitu pula pada perhelatan “Jakarta Marathon 2014”, Sapta memperpanjang rute perlombaan agar makin banyak gedung-gedung tua di ibu kota yang disorot wartawan asing. Promosi seperti ini ternyata cukup ampuh, terutama untuk membidik para pelancong yang menyukai heritage sebuah kota. Ke depan, Sapta berharap Jakarta Marathon bisa masuk ke dalam rangkaian World Marathon Majors Series, sekaligus menempatkan Jakarta sebagai destinasi utama sport tourism dunia.