India adalah salah satu negara di dunia yang memiliki jumlah perantau cukup besar. Laporan UNDP menyebutkan, ada sekitar 25 juta orang India yang hidup di luar negeri, atau setara dengan 2% populasi India. Mayoritas mereka tinggal di Asia Tenggara, Timur Tengah, Eropa Barat, dan Amerika Serikat. Dari sekian banyak orang-orang India yang sukses, yang terbesar berada di Amerika Serikat. Di negeri ini mereka menjadi salah satu kekuatan ekonomi terpenting dan dikenal sebagai masyarakat yang terdidik. Dunia teknologi — khususnya teknologi komputer — merupakan spesialisasi komunitas India-Amerika. Berkat kemampuan ini, kini India menjadi salah satu bangsa berpengaruh di muka jagat, dalam pembuatan komputer dan perangkat turunannya.
Demografi Perantau India di Amerika
Amerika Serikat merupakan negara terbesar kedua yang menjadi tujuan para perantau India. Pada tahun 2010 tercatat ada sekitar 2,8 juta masyarakat India di Amerika. Angka ini naik 70% dibandingkan dengan tahun 2000 lalu yang hanya berjumlah 1,6 juta jiwa. Metropolitan New York, yang terdiri dari New York City, Long Island, dan daerah sekitarnya, serta daerah-daerah di dalam negara bagian New Jersey, Connecticut, dan Pennsylvania, adalah rumah bagi sekitar 557.000 orang India. Di New York City saja, berdasarkan sensus 2010 ada sekitar 195.000 masyarakat India. Di wilayah ini, sedikitnya terdapat dua puluh kantong pemukiman India atau yang dikenal dengan Little India. Daerah metropolitan lainnya yang memiliki populasi India cukup besar antara lain Atlanta, Baltimore-Washington, Boston, Chicago, Dallas, Detroit, Houston, Los Angeles, Philadelphia, dan San Francisco – San Jose – Oakland.
Di negeri Paman Sam, masyarakat India membentuk sekitar 16,4% dari keseluruhan komunitas Asia-Amerika. Mereka adalah kelompok etnis terbesar ketiga setelah Cina dan Filipina. Menurut Biro Sensus Amerika Serikat, antara tahun 1990 dan 2000, populasi India di AS tumbuh 130% atau 10 kali rata-rata nasional yang hanya 13%.
Besarnya populasi India di Amerika, mendorong beberapa penyedia TV kabel seperti : Sony TV, Zee TV, Star Plus, dan Warna, menawarkan konten India untuk berlangganan. Beberapa wilayah metropolitan dengan tingkat populasi India cukup tinggi, bahkan memiliki bioskop khusus untuk menampilkan film-film Bollywood. Silicon Valley misalnya, memiliki dua multipleks, satu di Fremont dan satu di San Jose. Selain itu ada pula stasiun radio India yang memutar lagu-lagu serta kebudayaan India. RBC Radio serta Easy 96 Radio yang menjangkau tiga negara bagian New York, New Jersey, dan Connecticut, merupakan dua saluran India terbesar di Amerika.
Pencapaian India-Amerika
Pencapaian komunitas India di Amerika sangatlah mengesankan. Pada tahun 2007 sekitar 109.000 orang India memiliki perusahaan dengan pendapatan melebihi USD 151 miliar, serta mempekerjakan 844.177 orang pegawai. Sebuah studi yang diadakan oleh University of Duke dan University of California Berkeley mengungkapkan bahwa selama periode 1995 – 2005, imigran India telah mendirikan lebih banyak perusahaan rekayasa dan teknologi dibanding dengan gabungan imigran dari Inggris, China, Taiwan dan Jepang. Hasil studi Berkeley juga melaporkan bahwa 7% dari perusahaan-perusahaan di Silicon Valley dipimpin oleh CEO asal India. Dan yang lebih hebat lagi, sepertiga dari para insinyur di lembah hi-tech tersebut merupakan para profesional India. Tidak hanya itu, komunitas India-Amerika juga mendominasi kepemilikan hotel di Amerika. Dimana pada tahun 2002, sekitar 50% penginapan melati dan 35% hotel berbintang dengan nilai pasar gabungan sebesar USD 40 miliar, dimiliki oleh komunitas India.
India, bersama dengan orang Asia lainnya, memiliki tingkat pendidikan tertinggi dari semua kelompok etnis di AS. Sekitar 68% dari semua orang India memiliki gelar sarjana atau gelar tinggi lainnya. Angka ini jauh berada di atas rata-rata nasional (28%) dan rata-rata untuk semua kelompok kulit putih (27%). Serta hampir 40% memiliki titel doktor, master, atau gelar profesional lainnya, yang merupakan lima kali rata-rata nasional. Thomas Friedman dalam bukunya The World is Flat menjelaskan kecenderungan terjadinya brain drain, dimana unsur-unsur terbaik dan tercerdas di India beremigrasi ke AS untuk mencari peluang keuangan yang lebih baik.
Masyarakat India, sebagaimana halnya kaum Yahudi, merupakan kelompok masyarakat yang memiliki pendapatan per kapita terbesar di Amerika Serikat. Berdasarkan hasil sensus tahun 2004, rumah tangga India-Amerika memiliki pendapatan rata-rata sebesar USD 88.538. Jumlah ini berada di atas pendapatan rumah tangga para perantau Filipina (USD 75.146), China (USD 69.037), Jepang (USD 64.197), dan Korea (USD 53.025), serta dua kali lipat rata-rata nasional (USD 44.684).
Meski di bidang politik pengaruh imigran India tidaklah berarti, namun beberapa gubernur negara bagian serta anggota senat, banyak diisi orang-orang India. Bobby Jindal dan Nikki Haley adalah dua contoh politisi India yang sukses berkarier di Amerika Serikat. Masing-masing saat ini menjabat gubernur negara bagian Louisiana dan South Carolina.
Daftar India-Amerika yang Terkemuka :
– Subramanyan Chandrasekhar, peraih nobel bidang fisika (1983).
– Venkatraman Ramakrishnan, peraih nobel bidang kimia (2009).
– Amartya Sen, peraih nobel bidang ilmu ekonomi (1998).
– Har Gobind Khorana, peraih nobel bidang obat-obatan (1968).
– Beheruz Sethna, Presiden University of West Georgia
– Molly Easo Smith, Presiden Manhattanville College
– Dinesh D’Souza, Presiden The King’s College
– Raj Reddy, Pendiri Robotics Institute, Carnegie Mellon University
– Subrah Iyar, Pendiri dan CEO Webex Communications
– Narinder Singh Kapany, Bapak Fiber Optik
– Vinod Dham, desainer chip Intel Pentium
– Sabeer Bhatia, Pendiri Hotmail
– Ajit Hutheesing, Pendiri dan CEO International Capital Partners
– Amar Bose, Pendiri Bose Corporation
– Sashi Reddi, Pendiri dan CEO AppLabs
– Ashwin Navin, Pendiri dan Presiden BitTorrent, Inc
– Bharat Desai, Pendiri Syntel
– Lakireddy Bali Reddy, Pengusaha properti dan pemilik 1.000 apartemen di California
– M.R. Rangaswami, Pendiri Sand Hill Group dan Corporate Eco Forum
– Narendra Patni, Pendiri Patni Computer Systems
– Naveen Jain, Pendiri Info Space and Intelius
– Pradeep Sindhu, Pendiri Juniper Networks
– Preetish Nijhawan, Pendiri Akamai Technologies
– Ram Shriram, Pendiri Junglee.com
– Suhas Patil, Pendiri Cirrus Logic
– Vivek Ranadive, Pendiri, Chairman, dan CEO TIBCO Software
– Vinod Gupta, Pendiri, Chairman Info USA, Inc
– Anita Goel, Chairman dan CEO Nanobiosym
– Vinod Khosla, Pendiri Sun Microsystems
– Abbas Sadriwala, Chairman dan CEO Fort Lauderdale
– Ajay Banga, Presiden dan CEO Mastercard
– Dinesh Paliwal, Chairman dan CEO Harman International
– Francisco D’Souza, CEO Cognizant Technology Solutions
– Indra Nooyi, Chairman dan CEO Pepsi Co
– Padmasree Warrior, CTO Cisco Systems
– Pradeep K Jaisingh, CEO International Oncology
– Prakash Puram, President dan CEO iXmatch
– Ramani Ayer, Chairman dan CEO Hartford Financial Services Group
– Rono Dutta, Chairman Air Sahara
– Sanjay Jha, CEO Motorola
– Sanjay Kumar, CEO Computer Associates International
– Sanjiv Ahuja, CEO Orange Telecommunications
– Shantanu Narayen, CEO Adobe Systems
– Umang Gupta, Chairman dan CEO Keynote Systems, Inc
– Unni Warrier, Pendiri, Chairman, dan CEO CyberMedia
– Vikram Pandit, Chairman and CEO Citigroup
– Bobby Mehta : CEO, Transunion Company
– Bobby Jindal, Gubernur Negara Bagian Louisiana
– Nikki Haley, Gubernur Negara Bagian South Carolina
– Aziz Ansari, Aktor
– Dev Patel, Aktor
– Naveen Andrews, Aktor
– Naomi Scott, Aktris
– Mira Nair, Pengarah dan Produser Film
Sumber gambar : http://www.wikipedia.org.id
Lihat pula :
Peran dan Pengaruh Yahudi di Amerika.
Follow blog’ku ya, ntar pasti aku follback http://andiweb3.wordpress.com
SukaSuka
Wah ternyata para perantau memiliki semangat yang lebih tinggi ya. Hal ini juga terlihat dari masyarakat chinese di indonesia yang lebih makmur hidupnya. Kasih komentar ya..
SukaSuka
Para perantau Tionghoa tidak hanya suskses di Indonesia saja, mereka juga kuat di Malaysia, Thailand, Filipina, dan terutama Singapura. Mengenai kekuatan ekonomi perantau Tionghoa, ada baiknya Betri menengok buku : Lords of The Rim, karya Sterling Seagrave.
SukaSuka