Malam 26 Maret 2010, Panasonic Gobel Award kembali digelar. Acara yang bertemakan Indonesia Unite itu, memberikan 24 penghargaan yang terdiri dari 11 penghargaan untuk individu dan 13 penghargaan untuk acara terfavorit. Pemilihan pemenang dalam penghargaan ini memang terasa agak unik. Tidak seperti penghargaan lainnya yang juaranya ditentukan oleh para ahli dan juri. Pemenang Panasonic Award ditentukan melalui layanan pesan singkat (SMS) yang dikirimkan oleh pirsawan televisi. Memang agak bias penghargaan tahunan ini. Kecurigaan adanya penggalangan massa untuk mengirimkan SMS sebanyak mungkin oleh nominasi tertentu, menjadi kekhawatiran banyak pihak. Namun sudah 13 kali acara ini digelar, belum pernah sekalipun hal itu terbukti. Kalau ini terjadi, atau sogok menyogok diantara para peserta dan panitia mencuat kepermukaan, boleh jadi ajang ini tak berkelas lagi. Seperti halnya Festival Film Indonesia yang agak sedikit meredup pamornya, karena disinyalir ada permainan uang di dalamnya.
Beberapa muka lama yang tahun lalu merengkuh gelar, tahun ini muncul kembali meraih penghargaan. Nama-nama seperti Olga Syahputra, Darius Sinathrya, dan Putra Nababan, kembali mendapatkan apa yang tahun lalu telah mereka dapatkan. Olga kembali menjadi pemenang untuk kategori pelawak dan presenter musik, Darius mempertahankan gelar sebagai presenter olah raga terfavorit, sedangkan Putra tetap menjadi presenter berita yang paling banyak dipilih pemirsa.
Yang lainnya, diisi oleh wajah-wajah baru atau tahun lalu hanya duduk sebagai nominasi. Dude Herlino, yang pada tahun 2009 lalu hanya masuk nominansi, kini berhasil meraih penghargaan aktor terfavorit. Begitu pula dengan Feni Rose, yang meraih presenter infotainment terfavorit, dan Andy F. Noya yang akhirnya berhasil menjadi presenter talkshow terfavorit. Ada satu lagi, Uya Kuya yang tahun lalu diperkirakan menjadi presenter reality show terfavorit, baru tahun ini berhasil merengkuhnya. Si jenaka berkulit hitam itu, mengalahkan sang raja kuis, Helmi Yahya.
Beberapa pemenang memang pantas merebut penghargaan yang menjadi simbol keberhasilan insan dunia pertelevisian Indonesia. Peraih Golden Achievement Award Ishadi S.K misalnya, siapa yang tidak mengenal beliau. Di tangan Ishadi, Trans TV dan Trans 7 menyeruak ke atas, menjadi rajanya televisi hiburan Indonesia. Bukan itu saja, Ishadi juga berhasil menjadikan Trans TV dan Trans 7 sebagai televisi pendidikan, melebihi keberhasilan TPI yang katanya sebagai simbol televisi pendidikan. Acara-acara Trans Corp seperti Bosan Jadi Pegawai, Indahnya Islam, dan Rahasia Sunnah, sangat mendidik masyarakat. Selain itu Ishadi dan kru Trans Corp berhasil mengemas acara-acara yang berbau pendidikan menjadi sebuah hiburan yang menyenangkan.
Untuk kategori aktor dan aktris terfavorit, Dude Herlino dan Nikita Willy patut diapresiasi. Kedua pemain peran berdarah Minangkabau ini melambung berkat sinetron-sinetron yang diperankannya. Dalam sinetron Nikita, yang mengambil judul dari namanya, sontak ia menjadi sorotan. Nikita yang berperan sebagai anak yatim-piatu, tampil sangat dominan dan memukau. Sekuel keduanya yang segera tayang di RCTI, merupakan buah keberhasilannya memainkan peran. Selain Nikita, gadis kelahiran Jakarta 15 tahun lalu itu, juga bermain di sinetron Safa dan Marwah, Cinta dan Anugerah, serta beberapa film televisi (FTV).
Dude Herlino agak lain dari yang lain. Karakternya yang religius banyak menempatkannya sebagai pemain sinetron/film bergenre religi. Sebut saja misalnya sinetron Doa dan Karunia, atau film Cinta Bertasbih 2 besutan Chaerul Umam. Memang dalam film tersebut penampilannya tidak sedominan Kholidi Asadil Alam atau Oki Setiana Dewi yang menjadi pemeran utama. Tapi perannya yang pas sebagai ustad, menjadikan namanya terkerek ke atas. Mungkin sebagian orang yang mengidolakannya, mendambakan ustad-ustad seperti halnya Dude : sejuk, tampan, dan simpati. Selain dunia peran, RCTI juga sering memakai Dude untuk melantunkan azan atau doa berbuka puasa di bulan Ramadhan. Aktivitas religi yang dijalani Dude sehari-hari, telah membentuk karakternya menjadi aktor idola pemirsa.
Kategori presenter talkshow terfavorit tahun ini, terasa memuaskan jatuh ke tangan Andy F. Noya. Tidak seperti tahun lalu, dimana Andy hanya duduk sebagai nominasi dan kalah dari Tukul Arwana. Tahun ini ceritanya agak berbeda. Kick Andy, acara besutan Andy F. Noya, menjadi talkshow dengan kenaikan rating paling spektakuler. Dan kenaikan ini tentu pula ikut melambungkan namanya. Saat ini Andy boleh jadi bukan hanya yang terfavorit, tetapi juga yang terbaik dan paling berkualitas di kelasnya. Andy tidak hanya bandel dalam bertanya, namun juga menggugah dan terkadang kocak. Tidak seperti halnya Tukul yang dibantu berbagai macam alat dan asisten dalam setiap penampilannya. Kehadiran Andy dalam acara Kick Andy terasa lebih alami dan mengalir apa adanya. Selain cerdas, dia juga mampu menyesuaikan diri dengan lawan bicaranya. Berbincang dengan calon presiden seperti Jusuf Kalla dan Megawati, atau orang yang sedang terkena kasus macam Susno Duadji, Andy tak terlihat kaku dan jengah. Gayanya tetap seperti biasa, serius tapi santai. Hal ini yang tak bisa disaingi oleh presenter manapun, termasuk Tukul yang menjadi favorit tahun lalu.
Olga yang tahun ini kembali merebut kategori presenter musik dan pelawak terfavorit, kembali menjadi bintang di malam itu. Olga sebenarnya bukanlah seorang komedian sejati. Seperti kebanyakan anak yang lahir dan tumbuh di Jakarta, Olga cuma sekedar jago ngebanyol, bukan melawak ! Hal lain adalah, posisi Olga yang kerap menjadi korban dalam setiap acara, menimbulkan rasa simpati dari banyak pemirsa. Adagium “si korban pasti akan terkenal” dalam dunia perlawakan kita, ternyata masih berlaku hingga saat ini. Coba tengok nama-nama besar seperti Dono Warkop, Tessi, Jojon, atau Tukul Arwana, beliau menjadi bintang diantara yang lainnya, dikarenakan sering menjadi korban. Semacam nasib yang tak terelakkan, peran ini menjadi berkah tersendiri bagi mereka. Tidak hanya sekedar tampil ke puncak, nama-nama mereka malah telah menjadi ikon di dunia hiburan Indonesia.
Dalam beberapa program televisi, penampilan Olga sering menjadi nilai tambah. Simaklah acara Gong Show di Trans TV. Di samping show yang dihadirkan oleh peserta, banyolan dan gerak-gerik Olga sering menghibur para pemirsa. Beberapa kali tampil di Opera Van Java, Olga selalu menjadi favorit penonton. Penampilannya yang energik, mampu melampaui kehebohan trio Sule, Andre Taulani, dan Azis Gagap. Boleh dibilang Olga entertainer serba bisa masa kini. Selain pandai bersandiwara dan melucu, dia juga pintar menyanyi, menari, dan berjoget. Sebagai presenter acara musik Dahsyat, Olga kerap menjadi pemeriah suasana. Walau terkadang tampil sendiri, Olga tak pernah mati gaya. Bersama Raffi Ahmad dan Luna Maya, Olga mampu menjadikan Dahsyat sebagai acara musik paling sensasional. Hasilnya, dalam kategori program acara musik dan variety show, Dahsyat menjadi yang paling disukai.
Seperti halnya penghargaan tahun sebelumnya, tahun inipun ada beberapa individu tak layak tampil sebagai yang terfavorit. Putra Nababan misalnya. Selama setahun terakhir, rasa-rasanya prestasi Putra tak terlampau mengkilap. Gaya membaca beritanya-pun masih model jaman dulu. Terbatas pada teks, dan kurang improvisasi. Gaya RCTI era 1990-an — sewaktu Ade Novit dan Desi Anwar masih berjaya — tetap menjadi acuan Putra dalam membawakan Seputar Indonesia. Sebenarnya banyak presenter-presenter hebat yang lahir dari televisi berita : Metro TV dan TV One. Najwa Shihab di Metro TV dan Tina Talisa di TV One, mungkin lebih layak dari dirinya. Analisa yang tajam serta kepiawaian mereka dalam mewawancara, menjadi nilai lebih bagi keduanya. Sebagai pembaca berita-pun, gaya mereka lebih luwes dan santai. Permainan tangan, mimik wajah, serta penglihatan yang tidak terpaku ke arah teleprompter, menjadikan keduanya layak menjadi yang utama.
Dunia hiburan kita, semakin lama semakin berkembang. Semakin beragam dan penuh gaya. Tidak monolitik dan tidak ada pula yang dominan. Semuanya berbagi dalam kemeriahan showbiz Indonesia. Di masa mendatang, semoga lebih banyak lagi program-program acara yang berkualitas. Dari berita, infotainment, film, hingga sinetron.
Berikut daftar peraih Panasonic Gobel Award 2010 :
Sub Kategori Individu
* Aktor Terfavorit: Dude Herlino
* Artis Terfavorit: Nikita Willy
* Presenter Game Show/Kuis Terfavorit: Choky Sitohang
* Presenter Infotainmet Terfavorit: Feni Rose
* Presenter Musik/Variety Show Terfavorit: Olga Syahputra
* Presenter Berita Terfavorit: Putra Nababan
* Presenter Talkshow Terfavorit: Andi F Noya
* Presenter Talent Show Terfavorit: Okky Lukman
* Presenter Reality Show Terfavorit: Uya Kuya
* Presenter Olah Raga Terfavorit: Darius Sinathrya
* Pelawak Terfavorit: Olga Syahputra
* Golden Achievement Award: Ishadi SK
Sub Kategori Program Acara
* Drama Seri Terfavorit: Cinta Fitri
* Kuis dan Game Show Terfavorit: Gong Show
* Infotainment Terfavorit: Silet
* Musik dan Variety Show Terfavorit: Dahsyat
* Reality Show Terfavorit: Take Me Out Indonesia
* Komedi Terfavorit: Opera Van Java
* Talkshow Berita Terfavorit: Debat
* Talkshow Hiburan Terfavorit: Bukan Empat Mata
* Olah Raga Terfavorit: Djarum ISL
* Anak-anak Terfavorit: Idola Cilik
* Fitur Terfavorit: Griya Unik
* Pencarian Bakat Terfavorit: The Master
* Berita Terfavorit: Seputar Indonesia
koreksi: yg ngelantunin adzan di rcti itu bukan dude harlino.. tp pelantun azannya itu muadzin dr arab… dude cm jd model siaran azan subuh ama azan maghrib di rcti… kalo doa buka puasa (pas bulan ramadhan) slama 2 taon bturut2, si dude yg ngelantunin… kalo pas bulan puasa yg taon 2008, dude ngelantuninnya bareng marshanda ama finalis idola cilik.. tapi kalo pas bulan puasa yg taon 2009, dude ngelantunin doa buka puasanya ama manohara
SukaSuka
Makasih Ryan atas koreksi dan tambahannya …
SukaSuka