Posts Tagged ‘Sejarah Yahudi’


Bintang David di atas “Stars and Stripes”

Tak ada satupun orang yang menyangsikan bahwa abad ke-20 adalah abadnya Amerika. Namun tak banyak orang yang tahu, dibalik keperkasaan negara adidaya itu ada kaum Yahudi yang memainkan perannya secara signifikan. US Census Bureau memperkirakan, pada tahun 2008 jumlah mereka hanya berkisar 6,5 juta jiwa, atau setara 2,2% dari populasi negara tersebut. Namun dari jumlah yang tak seberapa itu, mereka mampu mendominasi kegiatan ekonomi, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Tak hanya itu, lewat lobi-lobi mereka di parlemen dan Gedung Putih, kaum Yahudi ikut mengontrol kebijakan politik Amerika.

Kaum Yahudi mulai membanjiri Amerika Serikat sejak awal abad ke-19. Kebanyakan mereka datang dari Jerman, Inggris, dan Rusia. Dari Eropa mereka tak hanya membawa kultur dan kepandaian, namun juga modal dalam jumlah besar. Dari modal serta kepandaian inilah kemudian mereka mengembangkan bisnis di negeri Paman Sam. Kini, hampir semua lini bisnis di Amerika mereka kuasai. Terutama di bidang perbankan, pasar modal, teknologi informasi, media, film, dan retail.

(lebih…)

Iklan

Umat Yahudi

Munculnya Assyria dan Babylonia di Timur, telah melenyapkan kemerdekaan orang Yahudi untuk selamanya. 722 SM, Samaria ibu kota Israel jatuh ke tangan Sargon II, disusul Jerusalem ibu kota Judah yang jatuh ke tangan Nebukadnezar. Masa ini menjadi titik balik bagi umat Yahudi. Dari abad ke abad, paska penaklukan Assyria dan penerusnya Babylonia, umat Yahudi berada dalam masa penjajahan. Di bawah kekuasaan mereka, untuk kedua kalinya terjadi eksodus besar-besaran orang Yahudi. Kini arah tujuan mereka ke Babylonia. Di atas tanah yang jauh dari kampung halaman mereka, orang Yahudi membuat kreasi-kreasi baru, yang menjadikan mereka kaya dan berbudaya. Rute-rute perdagangan Babylonia banyak diisi oleh orang Yahudi, yang kemudian menempatkan mereka sebagai peniaga internasional. Di dalam kekayaan pustaka Babylonia, mereka mendapatkan kecintaan akan kitab-kitab dan kegemaran akan pengetahuan.

Setelah empat milenium peradaban Semitik, Timur Tengah jatuh ke tangan bangsa baru : Persia. Babylonia yang sedang berdiri megah dan dominan, dalam waktu singkat disapu bersih oleh bangsa baru ini. Pergerakan orang-orang Arya yang barbar dari Asia Tengah pada abad 6 SM, telah mengubah sejarah dunia. Ras Arya telah membentuk tiga cabang peradaban sekaligus, Persia di tengah, Yunani-Romawi di barat, dan India di timur.

(lebih…)


Wilayah Mesir Kuno, dari hulu Sungai Nil Hingga Palestina

Masalah Israel dan Yahudi, menjadi salah satu topik yang hangat untuk diperbincangkan. Tatkala kebijakan untuk berperang, menjadi sebuah opsi dalam keinginannya untuk merampas dan menduduki seluruh tanah orang Arab di Palestina. Menilik latar belakang dan sejarah Yahudi hingga harus mencaplok tanah orang-orang Arab, perlu diketahui walaupun hanyalah ringkas.

Drama sejarah Yahudi, dibuka pada suatu hari 4000 tahun silam. Pernikahan Ibrahim dengan Sarah, telah bertahun-tahun berjalan namun tidak jua mendapatkan keturunan. Hingga pada suatu hari yang cerah, Tuhan meniupkan ruh pada seorang anak yang sholeh, Ishak. Dari Ishak alaihissalam, keturunan Ibrahim terus beranak pinak hingga generasi Yakub, Yusuf, Musa, hingga Isa. 4000 tahun perjalanan bangsa Yahudi, penuh dengan lika-liku. Kadang mereka berada di bawah penguasa yang baik, seperti Cyrus dari Persia atau Sultan Abdurrahman di Andalus. Namun lebih sering hidup di bawah kungkungan dinasti-dinasti kejam, dari Firaun di Mesir, dinasti Babylonia, sampai imperium Romawi. 4000 tahun ini pula, dari bangsa yang minoritas banyak lahir para rasul yang sholeh, pemikir-pemikir brilian, politisi terkemuka, hingga perusak peradaban yang bengal.

Ibrahim, bapak para nabi, bapak umat Yahudi, juga Nasrani dan Muslim, hidup dalam kondisi paganisme yang menjadi-jadi. Namrudz serta masyarakat Babylonia yang tak bersahabat, telah menggiring Ibrahim untuk menyebrangi sungai Eufrat-Tigris menuju daerah bulan sabit subur : Palestina. Di daerah itulah Ibrahim melahirkan banyak keturunan. Yusuf, salah satu keturunan Ibrahim yang cemerlang, hidup dalam situasi yang tak bersahabat, sumber makanan yang terbatas, serta cuaca yang tak menentu. Keadaan seperti ini, menyebabkan bermigrasinya sebagian besar bani Yahudi ke wilayah Mesir.

(lebih…)