Dari hari ke hari makin banyak saja pengguna kendaraan bermotor di jalan raya. Tak hanya di kota-kota besar, namun juga di kota-kota kecil hingga ke pedesaan. Orang-orang perlahan mulai meninggalkan kebiasaan lamanya : bersepeda, naik delman, atau berjalan kaki. 45 tahun lalu di Jogjakarta, naik andong merupakan lambang orang berpunya. Di Payakumbuh semasa itu, para pegawai yang bersafari merasa terlihat gagah ketika bersepeda. Begitu pula halnya di Pulau Bali, ibu-ibu penjual salak dengan suka hati berjalan kaki menuju Pasar Sukawati. Tetapi itu dulu, cerita masa saisuk.
Kini sebagian masyarakat lebih memilih untuk membawa kendaraan. Alasannya selain lebih praktis, juga mudah dan cepat. Disamping itu, sekarang membeli kendaraan tak terlampau mahal. Terlebih sejak kredit kendaraan bermotor mudah didapat. Namun jika kita amati secara serius, ternyata bukan itu saja yang membuat orang beralih untuk berkendara. Faktor lainnya adalah kurangnya sarana bagi masyarakat yang memilih untuk tak berkendara. Di beberapa kota besar, masih banyak kita jumpai ruas jalan yang tak memiliki trotoar. Ataupun kalau ada, lebarnya tak seberapa dan penuh dengan pedagang asongan.