Posts Tagged ‘Suku Cirebon’


SP 2010

Dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis sejumlah data mengenai kependudukan Indonesia. Salah satu data yang dipublikasikan ialah mengenai jumlah populasi suku-suku bangsa di Indonesia. Namun dari data yang dikeluarkan, timbul berbagai pertanyaan terutama mengenai naik-turunnya populasi etnis di Indonesia. Dari buku yang berjudul “Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia”, terlihat ada beberapa kelompok etnis yang mengalami penurunan cukup tajam, dan ada pula yang mengalami kenaikan diluar kewajaran. Sama seperti sensus tahun 2000, pada sensus 2010 lalu metodologi survei yang digunakan BPS dalam menentukan etnis seseorang ialah berdasarkan self-identification. Self-identification yang dimaksud adalah pengakuan seseorang terhadap kebudayaan dan adat istiadat yang dianutnya. Misalnya generasi kedua orang Jawa yang sudah lama bermukim di Jakarta, mungkin akan mengidentifikasikan dirinya sebagai orang Betawi tenimbang etnis Jawa.

Jika orang tersebut mengalami kebimbangan dalam menentukan suku bangsanya, maka BPS akan menentukannya berdasarkan etnis sang ayah. Seperti misalnya anak-anak dari pasangan Batak dan Jawa yang bingung ketika menentukan suku bangsanya, maka BPS akan menggolongkan mereka kepada suku bangsa ayahnya. Meskipun responden tersebut tidak menggunakan bahasa dan adat istiadat Batak dalam kesehariannya, namun jika sang ayah memiliki marga Batak maka responden akan digolongkan sebagai orang Batak. Metodologi survei semacam ini memang terkesan demokratis, namun mengabaikan sisi antropologis yang seharusnya dikedepankan oleh BPS. Akibatnya yang terjadi ialah dari dua sensus penduduk terakhir (tahun 2000 dan 2010), para stakeholder tidak pernah mengetahui secara tepat jumlah populasi etnis di Indonesia.

(lebih…)